Kabar5.id, Morowali utara, Sulawesi Tengah – Sejak pertengahan Agustus 2024, HPT Global Servid Land, yang bekerja sama dengan Pertamina EP, telah melakukan kegiatan operasional di Dusun Polewali, Desa Baturube, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. Kegiatan yang telah berlangsung hampir satu bulan ini, menuai keluhan dari warga sekitar.
Pasalnya, aktivitas perusahaan yang berlangsung hingga larut malam menyebabkan kebisingan yang mengganggu ketenangan warga, terutama saat istirahat malam, ibadah sholat, dan kegiatan sehari-hari lainnya.
Masyarakat mengeluhkan bahwa kebisingan dari aktivitas ini terus terjadi tanpa adanya jeda, terutama pada malam hari. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas hidup warga yang membutuhkan waktu istirahat. Beberapa warga menyatakan mereka sulit tidur karena suara bising dari alat berat dan kendaraan perusahaan yang beroperasi tanpa henti.
“Selain itu juga kami warga kecewa karena tidak ada sosialisasi sebelumnya mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan. Baik pihak Pertamina EP, Kecamatan, maupun Pemerintah Desa tidak memberikan informasi apapun terkait aktivitas yang akan terjadi di wilayah tersebut. Hal ini membuat warga merasa diabaikan dan tidak dilibatkan dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan tersebut,” tegas warga masyarakat belum lama ini.

Ketidakpedulian pihak pemerintah, kata mereka, baik dari desa maupun kecamatan, turut memperburuk situasi. Kepala Desa Baturube dan Camat Bungku Utara dinilai tidak tanggap terhadap keluhan masyarakat. Bahkan, warga menyebutkan bahwa Kepala Desa mematikan ponselnya ketika dihubungi, sementara Camat tidak memberikan respons terhadap laporan yang diajukan oleh masyarakat. “Kami masyarakat Dusun Polewali mendesak adanya tindakan segera dari pihak terkait, kami meminta agar kegiatan operasional perusahaan dihentikan sementara hingga ada solusi yang tidak merugikan warga,” tandas mereka.
Selain itu, kata mereka, warga juga berharap ada dialog antara perusahaan, pemerintah desa, dan kecamatan dengan warga untuk mencari solusi terbaik. Tanpa adanya tindak lanjut dan perhatian dari pihak-pihak yang bertanggung jawab, sambung warga, situasi ini dikhawatirkan dapat memicu ketegangan lebih lanjut antara masyarakat dan perusahaan.
“Kami selaku warga berharap suara mereka didengar, dan perusahaan serta pemerintah segera bertindak untuk mengatasi masalah ini,” tegas mereka.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pertamina EP, Pemerintah Desa, maupun Kecamatan terkait keluhan masyarakat Dusun Polewali. (Tim/Mardi/02).